DuTerkadang, kita bermimpi di suatu yang sama atau di tempat yang sama seolah terkoneksi. Sebagai arsitek, aku dapat membuat ilustrasi mengenai mimpi itu. Gedungnya, interiornya, landscapenya aku gambar. Dan suatu hari ada sebuah mimpi yang aku duga bukanlah mimpi, bagaimana jika itu adalah sebuah memory, memory yang hilang dan diri kita berusaha menceritakan kembali.
Dari sekian mimpi, ini adalah memory mengenai masa laluku yang hilang. Saat aku kecil, pada perang sipil kedua di tahun 1998, sebuah kelompok mengetuk rumahku. Mereka berkelahi dengan ayahku dan menyuruhku pergi. Sementara itu ibuku hanya terlihat sujud di ruang sholat. Mereka terus meneriakku untuk pergi, saat itu aku bodoh dan kabur dari rumah. Aku bahkan tidak sempat melihat badge mereka sehingga tidak dapat balas dendam. Apakah itu Republic? Kerajaan Indonesia? Perusahaan Indonesia? Atau Revolusioner? Tapi aku memutuskan untuk move-on karena ceritaku tidak seperti cerita epic protagonis anime. Meskipun aku tahu siapa mereka, apa yang akan kulakukan? Membentuk semacam guild atau Fansub untuk menghancurkan faksi itu? Yang benar saja.
Lalu saat berakhir di jalan, seseorang membawaku ke sebuah panti asuhan. Tidak, panti ini sangat mewah dan besar. Di sana aku memiliki orang dekat, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang aku tidak tahu namanya. Kami sering bergandengan tangan, berdiri dan menyanyi lagu sebelum sarapan. Tapi suatu hari, pagi itu, semuanya terlihat hitam putih dan ada sebuah meteor terlihat di jendela. Tidak, itu bukan meteori, itu adalah pengguna sihir. Ya, terjadi genosida di panti ini, dan aku melihat perempuan itu bahkan terbelah tubuhnya menjadi dua. Dalam keadaan kacau itu, aku memutuskan menyusul mereka, aku melihat sebuah detonator dan bomb di sana. Tapi sebelum itu, aku mendengar seorang menawariku: "Jika kamu ikut dengan kami, kami akan membiarkanku hidup untuk menjadi sebuah--", Tidak peduli, aku menekan detonator itu dan meledakkan seluruh panti. Tapi aku hidup. Aku juga tidak pernah tahu kelompok macam apa mereka.
Aku terbangun di kasur lagi, seorang perempuan yang akhirnya kuketahui identitasi saat usia 30 tahun, seorang seperti ibu angkatku itulah yang merawatku sampai aku akan masuk SMA. Dia sering bertanya tentang mimpi dan memberiku nama baru Vektor Sagara. "Sagara, apa kamu mempunyai mimpi?", lalu aku menjawab, "Aku ingin jadi guru", dia balik bertanya, "Kenapa aku kamu ingin menjadi guru", Karena aku ingin merasakan kebahagian itu, ambisi bersama teman-teman, bersama anak-anak". "Aku ingin kerusakan terhadap mereka tidak terjadi lagi seperti yang aku telah alami", "Tapi Sagara, bagaimana mereka tidak bisa menerimaku?"
Jessica Iskandard, CEO dari BUMN Indah Karya, adalah identiasi ibu angkatku. Orang yang sama, Leader dari World Guild yang pernah berkhianat terhadap Republic dan bergabung dengan Revolusioner untuk menyerang Ambarawa, melenyapkan setengah dari siswa Orange Sky saat itu. Orang yang sama juga, menyerang Mecha City, wilayah Republic di selatan Surabaya bersama 4 BUMN lainnya. Aku tidak tahu jalan pikirnya tapi jika kami bertemu dalam suatu konflik yang berbeda--
Jessica meningalkanku saat SMA dan mendaftarkanku di Blue Sky School. Semua orang tahu bahwa di Sky School manapun, siswa akan mendapat kemewahan tinggi. Semuanya akan ditanggung oleh Republic, dengan satu syarat bahwa siswa akan bertarung untuk Republic. Petualanganku pun dimulai tanpa Jessica saat itu.. Apa yang kulakukan selama mungkin saja salah, sehingga saat Pemerintah mendeploy Ghost Striker untuk mengakhiri perang 4 faksi, aku tidak ikut membela Republic dan memilih menyendiri. Tapi aku tidak menemukan jawabannnya, apa yang harus kulakukan? Saat melirik kembali Republic, aku mengetahui bahwa setengah dari arsenal Fansub mereka telah habis.
Tapi karena aku masih hidup, memang terdengar klise, tapi pasti ada alasannya. Aku menduga asmaku akan membunuhku lebih cepat daripada musuh di luar sana. Jadi dalam keadaan bimbang tentang apa yang kulakukan, aku mencoba mengetahui pikiran dan perspektif dari masing-masing faksi. Fansub adalah yang terakhir saat ini. Aku sudah menyimpulkan kalau Fansub tidak akan bisa bertahan, seperti komunitas yang telah kulalui, dari Panti asuhan itu, siswa Blue Sky, siswa Orange Sky, mahasiswa Dreamland. Pasti setelah Fansub habis, tentu aku meloncat lagi ke tempat lain sampai menemukan jawaban di mana aku akan membangun ikatan itu. Mungkin kita bisa bertemu di suatu tempat nanti.
Minggu, 29 November 2020
Move On
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar